Senin, 28 Maret 2011

Jangan Remehkan Perguruan Tinggi di Indonesia

Kuliah di luar negeri mungkin memiliki prestise tersendiri, tapi sebenarnya perguruan tinggi di Indonesia memiliki kualitasyang tak kalah mutunya. Malah kini banyak mahasiswa asing yang justru belajar di Tanah Air.

Benarkah perguruan tinggi di Indonesia sudah memiliki kualitas sejajar dengan perguruan tinggi luar negeri? Bagaimana mengukur tingkat kualitas pendidikan tinggi yang satu dengan lainnya? Dan, berapa besar daya serap lulusan perguruan tinggi negeri bagi dunia usaha?

Tiga pertanyaan ini kadang menggelitik telinga para orang tua tatkala hendak menyekolahkan anaknya ke tingkat lanjutan atau saat kuliah. Pertanyaan ini pula bisa mengganggu calon mahasiswa yang masih gamang memilih mana universitas yang cocok dengan kecenderungan keilmuan yang diminati.

Kamis, 24 Maret 2011

9.700 Mahasiswa UGM Peroleh Beasiswa

9.700 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapatkan beasiswa tahun ini. UGM berupaya memastikan mahasiswa dari keluarga tidak mampu tetap bisa menyelesaikan perkuliahan dengan beragam skema beasiswa. Hingga kini, sudah ada 62 sumber beasiswa Rp26 miliar hingga Rp30 miliar per tahun. "Ada beragam skema beasiswa yang kita kelola, selain dari Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan Nasional," kata Haryanto, Direktur Kemahasiswaan UGM di Yogyakarta, Kamis (24/3).

Khusus tahun 2011, total ada 9.700 mahasiswa mendapatkan beasiswa bersumber dari pemerintah sembilan macam, Instansi atau yayasan ada 47 jenis dan internal UGM ada enam.

UI Universitas Paling Diminati

Universitas Indonesia paling diminati oleh pelajar SMA sederajat di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke Jenjang sarjana. Dari data yang diperoleh, sebanyak 24.323 pelajar se Indonesia memilih UI dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jalur Undangan 2011.

Urutan kedua diraih Universitas Gadjah Mada (UGM) dan peringkat ketiga diperoleh Universitas Padjajaran (UnpaJ) Bandung. "Ini data berdasarkan hasil pendaftaran SNMPTN jalur undangan 2011 yang berakhir Minggu (12/3). Dari data Itu menyebutkan UI paling banyak diminati pada pilihan pertama pelajar," kata Jubir UI, Vhlsnu Juwono, Kamis (24/3).

Rabu, 23 Maret 2011

Unsrat Terima 3.500 Mahasiswa Baru

Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado tahun akademik 2011/2012 akan menerima mahasiswa baru sekitar 3.500 sesuai alokasi yang diberikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), 410 di antaranya calon mahasiswa cerdas namun kurang mampu atau miskin yang biaya studi ditanggung Kemdiknas dan Unsrat.

Dari jumlah itu, 60% akanditerima lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan 40% jalur lokal yang dilakukan Unsrat sendiri.

Rektor Unsrat Prof Dr Donald Rumokoy menjelaskan, dalam jalur SNMPTN akan dilakukan dua jalur, yakni sistem undangan tanpa tes dan jalur tes. Untuk jalur undangan tanpa tes, yakni setiap siswa harus mendaftar lewat sekolahnya, dengan memperlihatkan nilai rapor sejak kelas 1 di SMA, SMK, dan sederajat.

Selasa, 22 Maret 2011

Ini Dia Tiga Kampus Favorit di Indonesia

Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Universitas Indonesia (Ul), dan Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung; menjadi tiga perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia. Puluhan ribu calon mahasiswa bersaing dari jalur undangan agar bisa Kuliah di tiga kampus itu. Anggota Kelompok Kerja Humas Panitia Pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Bambang Hermanto, mengatakan UGM, yang membuka 68 program studi, menempati peringkat teratas dengan 34.922 pendaftar.

Posisi kedua ditempati Universitas Indonesia dengan 32.363 pendaftar yang bersa ing masuk ke 55 program studi. Sedangkan kampus favorit ketiga adalah Unpad dengan 27.292 pendaftar.

Senin, 21 Maret 2011

30 Persen Perguruan Tinggi Swasta Tutup

Hampir sepertiga dari 3.017 perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia tutup karena jurusannya kurang diminati dan kalah bersaing dengan perguruan tinggi negeri. Persoalannya bukan masalah kebijakan, tetapi biaya operasional pendidikan. "Untuk bersaing, perguruan tinggi swasta harus kreatif dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat," kata Menteri Pendidikan Nasiona] Mohammad Nuh.

Saat ini sedang terjadi perubahan cepat terkait tuntutan bidang bisnis dan kebutuhan tenaga kerja. Lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta, harus mampu memenuhi kebutuhan itu. Kementerian Pendidikan Nasional membuka lebar keinginan masyarakat untuk membuka perguruan tinggi baru. Sesuai moratorium, ada beberapa program studi yang harus dibatasi izinnya, terutama yang mengalami titik jenuh.

Seleksi Jalur Undangan ITB Diminati 12 Ribu Siswa

Jumlah calon mahasiswa yang berminat masuk Institut Teknologi Bandung dari jalur undangan membeludak. Hingga penutupan waktu pendaftaran pekan lalu, jumlah pendaftar mencapai 12.671 orang. Mereka memperebutkan hampir 2.000 kmsi.

Wakil Rektor ITB Bidang Mahasiswa dan Akademik Carmadi Machbub mengatakan pendaftar jalur undangan berasal dari 500 lebih sekolah menengah atas di seluruh Indonesia. "Paling banyak dari Jakarta dan Jawa Barat," kata Carmadi di gedung Rektorat ITB, Bandung, kemarin.

Fakultas dan sekolah di ITB yang menjadi favorit pilihan para calon mahasiswa tak berubah dari tahun sebelumnya. Fakultas Teknik Industri berada di posisi teratas dengan 4.667 pendaftar.

Minggu, 20 Maret 2011

Pendidikan Tinggi Akan Diintegrasikan

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) akan melakukan integrasi antara perguruan tinggi negeri sebagai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan di pendidikan tinggi.

Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas Djoko Santoso pada acara Rembuk Nasional Pendidikan di Depok, Jumat (18/3), mengatakan, integrasi yang dimaksud ialah an-tarperguruan tinggi bisa melakukan satu kegiatan belajar bersama dengan satu ijazah yang akan dikeluarkan bagi lulusannya dengan tanda tangan rektor dari keduanya. Gelar bersama yang akan diberikan tidak hanya jenjang S-i, tetapi juga S-2 dan S-3.

Djoko menjelaskan, hal ini bisa dilakukan karena dosen diperbolehkan mengajar di perguruan tinggi yang berbeda. Kebijakan mengenai ini akan diperkuat dengan peraturan menteri yang kini tengah disusun.

UGM Paling Diminati

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menjadi perguruan tinggi paling diminati dalam pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan. Ada 34.922 siswa SMA sederajat yang mendaftar ke PTN tersebut.

Ketua Panitia Penyelenggara SNMPTN 2011, Herry Sumardiyanto, di-Jakarta, Kamis (17/3), mengungkapkan, sepuluh besar PTN yang paling diminati oleh pendaftar jalur undangan selain UGM adalah Universitas Indonesia

(32.363), Universitas Padjajaran (27.292), Universitas Diponegoro (23.010), Universitas Pendidikan Indonesia (19.258), Universitas Negeri Yogyakarta (19.254), Universitas Negeri Surabaya (16.655), dan Universitas Negeri Semarang (16.258).

Rabu, 16 Maret 2011

233.989 Siswa SMA Perebutkan Kursi Jalur Undangan SNMPTN

Hingga hari terakhir batas waktu pengisian biodata online Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan yang ditutup Selasa (15/3), pukul 24.00 WIB, sebanyak 1.476 siswa yang sudah terdaftar tetapi belum melengkapi biodata online dianggap tidak jadi mendaftar. Panitia pusat SNMPTN jalur undangan menerima sebanyak 233.989 siswa SMA/SMK seluruh Indonesia untuk diseleksi masuk ke-58 perguruan tinggi negeri (PTN).

Anggota Panitia Pusat SNMPTN sekaligus Koordinator Jalur Undangan Yoni Kusma-ryono mengungkapkan, para siswa yang dianggap tidak jadi mendaftar melampaui batas waktu pendaftaran sehingga dianggap gugur. Mereka yang lolos seleksi akan diumumkan kelulusannya pada 18 Mei mendatang.

Selasa, 15 Maret 2011

Perguruan Tinggi Swasta Minta Peran Lebih Besar

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) meminta kepada DPR agar dalam RUU Pendidikan Tinggi lebih memberikan memperbesar peran PTS dalam dunia pendidikan. Para PTS minta agar peran mereka tetap dipertahankan dan hak-hak, kemajemukan dan kesejarahan mereka dihargai.

Hal itu diutarakan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Rully Chairul Azwar di Jakarta, Senin (14/3). DPR mengadakan rapat kerja dengan para pimpinanan PTS untuk membahas draf RUU Pendidikan Tinggi pengganti UU Badan Hukum Pendidikan yang telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Dalam rapat kerja tersebut dari pihak PTS hadir Ketua Umum Asosiasi PB PTS Indonesia Thomas Suyatno, Pendiri Yayaran Pendidikan Pelita Harapan James T Riady, Ketua Yayasan Bina Nusantara Bernard Gunawan, dan beberapa pimpinan perguruan tinggi swasta lainnya.

Senin, 14 Maret 2011

Panitia Beri Perpanjangan Waktu

Para siswa yang sudah membayar biaya pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan diberi perpanjangan waktu untuk melengkapi data sampai Selasa (15/3) mendatang. Namun, untuk pendaftaran dari sekolah tetap ditutup hari ini, Sabtu (12/3) pukul 12.00 WIB.

Anggota Tim Teknis Panitia Pusat SNMPTN sekaligus Koordinator Jalur Undangan Yoni Kusmaryono mengungkapkan, pihaknya tidak memperpanjang waktu pendaftaran karena waktu yang diberikan cukup lama, yaitu enam minggu atau sejak 1 Februari lalu. Menurut Yoni, siswa yang bisa diberi waktu sampai 15 Maret adalah mereka yang sudah membayar dan telah direkomendasikan sekolah-nya.

Kamis, 10 Maret 2011

Pendaftaran SNMPTN Jalur Undangan tak Diperpanjang

Meski sejumlah sekolah mengaku masih bingung dengan sistem pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan, panitia tidak akan memberikan perpanjangan waktu pendaftaran. Sesuai dengan jadwal, penutupan pendaftaran SNMPTN jalur undangan akan tetap ditutup pada Sabtu (12/3) ini.

Sekretaris Eksekutif SNMPTN Panlok Bandung Prof. Asep Gana Suganda menuturkan, sejauh ini belum ada informasi mengenai perubahan jadwal pendaftaran jalur undangan. Namun, dia memastikan pendaftaran tetap akan ditutup Sabtu ini, sebab jika dimundurkan lagi akan mengganggu proses pendaftaran bagi SNMPTN jalur tertulis.

Rabu, 09 Maret 2011

Biaya PTN Mahal, Masyarakat Takut untuk Mendaftar

Kuota beasiswa Bidik Misi di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) mengalami kekosongan. Kesulitan mencari calon mahasiswa tidak mampu, tetapi berprestasi secara akademik menjadi salah satu alasan.

Akan tetapi, menurut Ketua Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) Yanti Sriyulianti, tidak terpenuhinya kuota beasiswa bidik misi di sejumlah PTN bukan semata informasi yang tidak sampai kepada masyarakat. Hal itu lebih disebabkan ketakutan masyarakat untuk mendaftar, mengingat mahalnya biaya untuk masuk PTN. "Masyarakat miskin sudah terpinggirkan sejak awal. Jangankan untuk masuk PTN, masuk SMA negeri yang baik pun sudah menakutkan karena biaya mahal," kata Yanti, Sabtu (5/3).


Hal senada disampaikan aktivis Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia (MP2I) Eko Purwono. Kemungkinan, menurut dia, mahasiswa miskin sudah telanjur takut masuk PTN, sekalipun diberi informasi bahwa di PTN akan diberi beasiswa. Apalagi jika pada saat masuk ada semacam "uang pangkal".

Tidak terisi

Dari penelusuran di lapangan, di Institut Teknologi Bandung, dari total kuota 450 beasiswa 2010, hanya terisi 400 orang. Di Universitas Padjadjaran, dari kuota 500 beasiswa terisi 486 orang. Di UI dari kuota 500 orang hanya terisi 398, di IPB dari 500 terisi 495.

Waki] Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Wawan Gunawan menuturkan, untuk mencapai jumlah 400, ITB bahkan harus menurunkan standar agar tidak terlalu banyak jatah beasiswa yang kosong. Sementara,

Koordinator Penerimaan Mahasiswa Baru jenjang S-i Universitas Padjadjaran Slamet Usman Ismanto mengatakan tahun lalu, dari kuota 500, hanya 486 yang terisi. Agar tahun ini kuota terpenuhi, Unpad melakukan sosialisasi ke daerah-daerah.

Rektor Universitas Indonesia Prof. Gumilar R Somantri mengatakan, idealnya beasiswa bidik misi ini bisa terserap penuh. Hanya, pencarian penerima beasiswa tersebut memiliki kendala.

Hal berbeda terjadi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung. Kuota beasiswa Bidik Misi yang diberikan yang hanya 80 kursi pada 2010, tidak mampu memenuhi permintaan calon mahasiswa peminat yang mencapai jumlah 251.

Sulsel Sediakan Dana untuk 500 Calon Doktor

 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyediakan dana untuk mencetak 500 doktor lulusan perguruan tinggi luar negeri. Program ini dimaksudkan untuk memajukan Sulawesi Selatan di segala bidang, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pemberian beasiswa doktoral kepada 500 orang tersebut dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun. Penerima beasiswa diseleksi dan ditetapkan oleh tim seleksi yang anggotanya berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri di Kota Makassar, seperti Universitas Hasanuddin. Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Islam Negeri Sultan Alauddin.


Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 688/III/2010, saat ini ter-catat 201 penerima beasiswa tengah menjalani pendidikan di sejumlah negara, seperti di Malaysia, Australia, Jepang, dan Selandia Baru.

Hingga saat ini. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah mengeluarkan dana Rp 23 miliar untuk membiayai pendidikan mereka pada periode 2009-2010.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Atas Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan yang juga penanggung jawab teknis prog-ram doktoral, Hamire Hafid, Senin (7/3), mengatakan, beasiswa untuk peserta program ini langsung ditransfer ke rekening masing-masing untuk memperkecil terjadinya penyimpangan anggaran.

Selain itu, dibentuk pula tim pemantau untuk mengawasi prestasi penerima beasiswa. "Kerja sama antara tim seleksi dan tim pemantau harus diperkuat agar program ini sesuai sasaran," kata Hamire Hafid.

Sejumlah negara

Sejumlah kandidat doktor kini menempuh pendidikan di beberapa negara dengan berbagai keahlian. Muhammad Akmal Ibrahim, misalnya, menempuh program doktor di Griffith University Brisbane, Australia, angkatan I tahun 2009. dengan biaya Rp 350juta per tahun. Dasad Latif tercatat sebagai mahasiswa S-3 Jurusan Komunikasi Massa University Kebangsaan Malaysia (UKM).

Menurut Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Publik Universitas Hasanuddin, Prof Dr Sangkala, Akmal mengikuti program doktoral sejak tahun 2009. Selama menjalani studi di luar negeri, besarnya bantuan Rp 50 juta-Rp 400 juta Bantuan hanya diberikan selama tiga tahun.

SNMPTN Jalur Undangan Akan Ditutup Sabtu Ini

Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan akan ditutup pada Sabtu (12/3). Meskipun hanya menyisakan waktu tiga hari lagi, panitia SNMPTN mencatat masih banyak sekolah dan peserta yang belum memasukkan seluruh data dengan lengkap.

Sekretaris Eksekutif SNMPTN Panlok Bandung, Prof. Asep Gana Suganda, mengimbau kepada para kepala sekolah agar segera menyelesaikan database siswa yang direkomendasikan untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan. Selain itu, para siswa yang sudah direkomendasikan pun diimbau untuk segera melakukan pendaftaran secara daring (online).



"Dari seluruh sekolah dan siswa yang sudah terdaftar, masih banyak sekolah yang behim memasukkan seluruh data siswa yang akan direkomendasikan. Begitu pula masih banyak siswa yang belum mendaftar secara individu." kata asep dalam siaran persnya, Selasa (8/3).

Mengingat waktu pendaftaran yang hanya menyisakan waktu beberapa hari lagi, kata Asep, sekolah dan siswa sebaiknya segera melengkapi database tanpa menunggu hingga hari terakhir. Hal ini patut diperhatikan untuk meminimali-sasi segala permasalahan yang mungkin akan ditemui peserta jika melakukan pendaftaran menjelang batas akhir waktu pendaftaran. "Kalau ada kesulitan, dapat menghubungi helpdesk Panitia Lokal Bandung SNMPTN 2011 atau menghubungi call center SNMPTN 2011 di nomor 0804-1-450-450," ujarnya.

Asep juga mengingatkan agar kepala sekolah dan siswa pelamar untuk mengisi data dengan benar dan jujur. Menurut Asep, ketidakjujuran pengisian data akan dikenai sanksi dan dapat berakibat dibatalkannya seluruh proses seleksi jalur undangan untuk sekolah tersebut "Walaupun siswa pelamar tersebut sudah dinyatakan lulus, ucapnya.

Sebagai tambahan, kata Asep, untuk informasi lebih lanjut siswa atau sekolah dapat menghubungi Sekretariat SNMPTN 2011 Panitia Lokal Bandung di Kampus ITB, Jln. Ga-neca No. 10 Bandung, Gedung Rotunda (Gedung Kaca Bulat), telefon (022) 2511999 atau 79555080, serta pos-el (e-matt) snmptnbdg@yahoo.com.

Sementara itu, Wakil Manajemen Mutu SMAN 3 Bandung Firmansayah Noor menuturkan, perubahan sistem penerimaan tahun ini memang sempat membuat sekolah, siswa, dan orang tua bingung.